Kasat: Barang Bukti Tidak Lengkap

Puskesmas Pembantu Kampung Langkai Siak Diduga Jadi Tempat Transaksi Sabu 

Puskesmas Pembantu Kampung Langkai Siak Diduga Jadi Tempat Transaksi Sabu 

RIAUMANDIRI.CO, SIAK - Puskesmas Pembantu (Pustu) di Kampung Langkai, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak, diduga jadi tempat transaksi narkotika jenis sabu. Selasa (5/3/2019), tim Satnarkoba Polres Siak melakukan penggeledahan di Pustu tersebut. Seorang lelaki inisial HR, suami dari NR, bidan yang ditugaskan di Pustu itu diamankan.

Sayang personel Satnarkoba mengaku hanya menemukan bong, timbangan serta sejumlah plastik yang biasanya untuk menakar barang haram jenis sabu.

Masyarakat setempat mengaku terkejut melihat polisi berlari sambil mengacungkan senjata laras pendek, masuk ke gang dan menerobos masuk ke Pustu tersebut. Namun masyarakat tidak ada yang berani masuk ke dalam menyaksikan langsung, mereka hanya berkerumun di luar pagar.


"Kami lihatnya hanya di luar mas, ada yang berani masuk ke dalam. Cuma polisi nanya, 'kamu siap jadi saksi, kalau tidak keluar', jadi masyarakat keluar," terang seorang lelaki yang tinggal di sebelah Pustu itu sambil membersihkan cangkul, Jumat (8/3/2019).

Sungguh miris. Pustu tersebut terletak di komplek perkantoran desa. Di bagian depan bangunan bertuliskan Posyandu. Masih satu pagar, di sampingnya pusat lembaga pendidikan anak usia dini yakni PAUD.

Masyarakat setempat banyak curiga, pasalnya saat malam hari banyak orang tidak dikenal keluar masuk. 

"Kita curiganya gini, kalau malam banyak Honda, mobil keluar masuk, itu bukan orang sini. Kalau orang berobat di Pustu tentunya orang sini. Ini pakai mobil masuk ke dalam, bukan orang sini, itu ada apa. Jadi wajar kalau masyarakat curiga di situ ada transaksi," kata lelaki itu.

Terpisah, tokoh masyarakat setempat mengaku menyaksikan barang bukti yang diamankan. 

"Yang ditangkap suaminya, barang buktinya ada bong, timbangan, plastik. Kalau dilihat dari wajahnya, nampaknya istrinya juga ikut. Cuma kita tidak bisa nuduh, karena tidak pernah lihat langsung, cuma curiga saja," terang tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya ini.

Tokoh masyarakat ini menceritakan, saat penggerebekan sang bidan tidak ada di tempat, kabarnya di Pekanbaru. 

"Yang saya perhatikan anaknya, saat penggerebekan, bidan itu nelpon terus ke anaknya. Nanya sudah pulang atau belum aparatnya," terang tokoh masyarakat ini.

"Polisinya ada 9, kalau yang bersangkutan dibawa ke mana, saya tidak tau," jelasnya kepada awak media.

Terpisah, Kasat Narkoba Polres Siak AKP Jailani saat dikonfirmasi awak media melalui telepon selular membenarkan adanya penggerebekan tersebut. Namun ia mengaku kasus ini tidak bisa diproses, dengan dalih barang bukti tidak lengkap.

"Barang bukti yang kita amankan bong, timbangan dan plastik. Kita sudah berusaha mencari, namun tidak menemukan sabu. Jadi BB (barang bukti, red)-nya tidak lengkap," terang AKP Jailani.

Berdasarkan tidak lengkapnya barang bukti itu, terduga diantarkan untuk menjalani rehabilitasi di Pekanbaru. 

"Kalau tidak ada barang bukti ini tidak bisa diterapkan pasal, tidak ada juntonya juga. Jadi kita rehab ke Pekanbaru," tegas Jailani. 

Reporter: Abdus Salam